MC Kondang Ruwiyanto, Sosok Teladan Seniman dan Inspirator Muda Jawa

MALANG - - Di tengah arus modernisasi yang semakin deras, sosok Ruwiyanto, S.Kom., MM., tampil sebagai figur seniman Jawa dan MC kondang yang mampu menjaga tradisi sekaligus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Kiprahnya sebagai Master of Ceremony berbahasa Jawa, dalang wayang kulit, sekaligus penggiat seni budaya menjadikan dirinya panutan bagi banyak generasi muda.

Dikenal luas karena pembawaannya yang renyah, komunikatif, berwibawa, dan sarat nilai budaya, Ruwiyanto selalu mampu menghidupkan suasana pada setiap panggung yang dipandunya—dari acara adat Jawa, pernikahan, hingga kegiatan formal tingkat daerah. Ciri khas utamanya adalah kelembutan tutur bahasa, kecermatan diksi, dan caranya merangkai humor edukatif yang tetap menjaga etika dan nilai budaya.

Selain sebagai MC profesional, Ruwiyanto merupakan seorang dalang wayang kulit yang aktif mengenalkan nilai-nilai filosofi Jawa kepada masyarakat, terutama generasi milenial dan pelajar. Melalui pementasan keliling desa, kegiatan sosial, hingga pelatihan seni, ia terus mendorong anak muda untuk bangga pada identitas budaya sendiri.

Tak hanya di panggung seni, karakter keteladanan Ruwiyanto juga tampak dalam aktivitas sosial-kemanusiaan. Ia kerap memimpin aksi solidaritas bencana, menggalang dukungan bagi warga terdampak, hingga terlibat dalam kegiatan keagamaan dan pendidikan publik. Keaktifannya membuat masyarakat menilai bahwa sosoknya bukan hanya seniman, tetapi juga pemimpin moral yang memberi inspirasi.

“Kami tidak hanya melihat Mas Ruwi sebagai MC atau dalang, tetapi sebagai tokoh muda Jawa yang konsisten menjaga harmoni,” ujar salah satu tokoh masyarakat dalam sebuah kegiatan desa.

Dengan track record yang panjang dan konsisten, Ruwiyanto kini menjadi figur yang diperhitungkan dalam dunia seni budaya dan publik speaking Jawa. Namanya menjadi rujukan bagi banyak penyelenggara acara yang menginginkan sentuhan elegan sekaligus meneduhkan.

Ruwiyanto adalah bukti bahwa seni tradisi tidak kalah dengan modernitas—justru menjadi suluh kebijaksanaan yang terus relevan di panggung Indonesia hari ini.