MC Kondang KI Ruwiyanto Meriahkan Tasyakuran Pengajian Wayang Santri
SEMAIN.OR.ID -
Kota Batu — Suasana haru dan penuh keceriaan mewarnai acara Tasyakuran Wisuda Khotmil Qur’an yang digelar oleh Majelis Taklim Pengajian Wayang Santri di Aula Majelis, Dusun Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Sabtu (8/11/2025).
Acara yang digelar dengan nuansa religius dan kultural itu dipandu oleh MC kondang Ruwiyanto, seorang seniman multitalenta yang dikenal sebagai penceramah sekaligus dalang wayang kulit bernapaskan dakwah Islami.
Dalam perannya sebagai pembawa acara, Ruwiyanto tidak hanya menjaga alur kegiatan agar berjalan khidmat dan tertib, tetapi juga menyelipkan joke-joke segar dan penuh makna yang membuat para jamaah tertawa lepas namun tetap dalam suasana santai dan religius. Sentuhan khasnya menjadikan acara terasa hangat, penuh kebersamaan, dan jauh dari kesan formal kaku.
“Seni adalah bahasa universal. Dalam setiap tawa dan pertunjukan, ada nilai dakwah yang bisa menyentuh hati. Kalau kita bisa membuat orang tersenyum sambil mendekatkan diri kepada Allah, itulah dakwah yang paling indah,” ujar Ruwiyanto di sela-sela acara.
Sementara itu, Pengasuh Majelis Taklim Pengajian Wayang Santri, Ki Ambang Mariana, dalam sambutannya menegaskan bahwa majelis yang dipimpinnya bukan hanya tempat belajar membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an, tetapi juga wadah untuk melestarikan nilai-nilai budaya leluhur Nusantara.
“Majelis ini kami dirikan bukan hanya sebagai tempat mengaji, tetapi juga sebagai ruang untuk menjaga harmoni antara nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal. Wayang dan budaya Jawa kami jadikan sarana dakwah yang mendekatkan umat pada Al-Qur’an dan akhlakul karimah,” tutur Ki Ambang Mariana.
Acara tasyakuran diakhiri dengan doa bersama dan penampilan seni Islami dari para santri, yang menampilkan perpaduan antara lantunan ayat suci dengan nuansa gamelan dan syair-syair religi.
Suasana khidmat bercampur bahagia menjadi penanda keberhasilan para peserta dalam menamatkan bacaan Al-Qur’an sekaligus bentuk syukur atas perjalanan spiritual mereka.
Dengan semangat “ngaji sambil nguri-uri budaya”, Majelis Taklim Wayang Santri terus menjadi contoh nyata harmonisasi antara agama dan budaya, meneguhkan bahwa nilai-nilai Islam dapat tumbuh serasi dalam akar tradisi Nusantara.
Pewarta : Humas Semain